Main cast;
-
Oh sehun
-
Jessica Han
-
Jennifer Han
-
Park Min ho
-
Angel Yei
-
Wu Hye jun
-
Wu Yi Fan
Support cast:
Find by your’e
self^^
*Jessica Han POV*
‘drrt..drrt..drrt’
Terdengar Suara gesekan antara ponsel ku dan
meja.. segera ku cari sumber ponsel ku berada dan menaruhnya di telingaku
‘’yeobboseyo?’’
‘‘sica! Kau sudah kerjakan pr matematika
belum?’’tanya seorang yeoja yang kurasa familiar,ne! Dia adalah Wu hye jun,sahabatku
‘’ne,sudah wae?? Kau ingin menyontek pasti!’’jawab
ku meledek
‘’haft!! Enak saja kau ini.aku hanya ingin
memastikan bahwa jawaban ku betul dengan jawaban mu’’
‘’kau mau ambil kapan buku ku’’
‘’Senin! Ya senin, jangan lupa bawa buku itu
kesekolah ya!’’perintahnya
‘’iya bawel!’’jawab ku yang langsung
mematikan telfon tersebut
‘tutt..tutt..tutt’
Segera ku ranjakkan tubuhku ke dapur untuk
mencari makanan,
‘’kurasa perutku menuntut makan’’ujar ku
yang masih sibuk mengumpulkan nyawa untuk terbangun ku buka isi kulkas dan
kutemukan beberapa makanan yang menggoda di dalamnya ‘’telur? Ku masak itu
sajalah.aku malas repot’’ujar ku yang langsung mengambil sebuah telur dan
menggorengnya
Beberapa menit kemudian, sebuah telur yang
sudah ku goreng siap untuk dimakan segera ku cari piring dan sendok untuk
membantu ku memakan sebuah telur yang sudah menggoda perut ku sedari tadi..
Secepat kilat ku makan telur yang berada di
hadapanku hingga tak ada sisa ‘’errgh’’desah ku kenyang..
‘’hafft! Hari minggu ini aku tak boleh
dirumah, aku tak ingin holiday ku
terganggu seperti minggu kemarin, membosankan~’’pikir ku yang langsung bergegas
menuju kamar mandi ku
‘’cantik’’
Gumamku setelah
melihat tubuh ku yang sudah terbalut dress selutut berwarna baby blue, sepatu putih,dan
tas soft pink menggantung di sela bahu ku, kulangkahkan kaki ku dengan sangat
malas menuju pintu rumahku, yang tak hanya di tempati oleh ku dan juga oleh
namja lain yang bisa diartikan aku baru mengenalnya..
Namanya wu yi fan,
ku langkah kan kaki ku dengan sangat pelan agar dia tak mengetahui remcana
pergi ku secara diam-diam ini.. ku buka pintu kenop rumah dan menutup nya
secara pelan juga,tak berniat membangunkan kakak dari sahabat ku ini yang
bernama Wu Hye Jun.
- * - * - * - * -
‘’kemana?? Aku
saja bingung harus pergi kemana..’’pikir ku yang terus mengikuti arah kaki
berjalan. Sibuk dengan ponsel ku ,melihat beberapa foto idola ku dari boyband
di bawah naungan manajement Smentertaiment ‘TVXQ’ tiba-tiba seorang namja tak
ku kenal menabrak ku cukup kencang,hingga membuat ku jatuh ‘’hafft! Ommona~
Appo-ya’’pikir ku yang hanya bisa memeggangi lutut ku yang sedikit lecet
‘’ah,mianhaeyo~ gwenchana?’’tanya nya membantu ku berdiri ‘’ne,gwenchanayo~
mian, aku tak melihat jalan,karna terlalu sibuk dengan ponselku”ujar ku setelah
merapihkan tampilan rok ku yang sedikit kotor “ah ne, kau sibuk sekali
sepertinya, josim-josim(hati-hati)”jawabnya yang langsung pergi meninggalkan
sambil memberikkan seulas senyum yang terpampang di wajah manis nya, eh tunggu
dulu manis?? Ya menurut ku dia cukup manis, tatapan nya membuat ku senang hari
ini entahlah, mungkin suatu hari aku bisa bertemu dengan namja itu..
“Jessicaaa!!!
Eonniiii”suara yeoja yang cukup melengking terngiang di dalam telingaku
sejanak, ku cerna asal suara itu dan ku temukan ‘Jennifer Han’ disana, ya dia
yeodongsaeng ku yang biasa ku panggil jennie seharusnya tinggal bersama ku dan
keluarga ku, tapi aku harus pergi ke paris untuk melanjutkan kuliah ku dan
harus meninggalkan yeodongsaengku di korea
- Flashback –
“Jessica eonniii!!
Ireona!! Aku melihat ini tadi pagi”teriak jennie pagi ini.. beberapa kali aku
mengerjapkan mataku mencari sumber cahaya,sedikit demi sedikit sinar menerangi mata
ku yang baru terbuka ini“ada apa???”tanya ku pelan sambil menatap wajahnya
malas “ini.. kau akan pergi eonn?”tanya nya khawatir sambil memberikkan tiket
pesawat dan pasport yang sudah ku pesan untuk perjalanan ku malam ini“ahaha,
waeyo? Jangan sedih yeodongsaengku~ kau masih bisa tinggal bersama appa
ne?”ujar ku sambil mengusap pucuk kepalanya pelan “janji akan kembali??”tanya
nya sekalii lagi “ne, yaksok(janji) jangan sedih, kau bisa mengangktifkan video
call saat aku di London”seulas senyum
kutunjukkan padanya agar tak terlalu mengkhawatirkan tentang kepergian ku
Sedih, sedih
sekali melihatnya seperti ini.. di keluarga ku dia hanya dekat pada ku.. dia
punya masa lalu yang menyuramkan~ saat aku sekolah dia selalu di pukuli appa
karna tidak pernah ingin sekolah,.. tapi bukankah dia masih kecil?? Umur 16
tahun,masih sangat dini untuk di perlakukan kasar,ya meskipun perbedaan umurku
dan jennie hanya beda 3 tahun,dan aku lebih tua darinya tapi kelakuanya masih
sangat polos di umur yang bisa di bilang remaja, aku tidak tega jika harus
melihatnya kembali babak belur saat aku pulang dari London nanti,Dan sifat appa
pun berubah saat ditinggal eomma 5 bulan yang lalu,appa selalu memanfaatkan aku
dan Jennifer untuk kesenanganya sendiri.. “jangan lama-lama ne eonn?”pintanya
Selama
kebradaan ku di London, Appa memanfaatkan jennie dengan menjulanya bagai wanita
murahan di club malam~ bibi lah yang selalu memberitahu ku informasi tentang
keadaan jennie, aku sangat khawatir selama di sana, tidur ku selalu tidak
tenang saat ku lihat bibi selalu megirimiku pesan singkat tentang keadaan
jennie
Tapi sekitar 6
bulan akhir - akhir ini bibi, tak pernah memberitahuku tentang keadaan jennie
lagi membuatku semakin takut akan keadaan fisik dan batin jennie sekarang,
“mungkin sebaiknya aku pulang ke korea melanjutkan kuliah ku disana”batin ku
“tak buruk juga bukan? Hanya 2 tahun kok aku melanjutkannya di korea nanti??
Sudah setahun aku di london tapi fisik ku semakin tak baik, ditambah bagaimana
keadaan jennifer sekarang??”batin ku terus.. terus dan terus
Untuk
kesekian kalinya ku mantapkan tujuanku dengan benar-benar meninggalkan london,
“Wu Hye Jun?”pikir ku “pasti dia mengerti kenapa aku akan meninggalkan london,
dia tau bagaimana kondisi ku dia pasti mengerti.. segera ku cari ponsel ku dan
menekan kontak ‘Wu hye jun’ sahabat ku dari london yang kebetulan juga masih
berstatus kewarganegaraan korea selatan.
“Hello? Wu hye jun??”sapa ku
“Ah ne! Gwenchanayo?? Suara mu sedikit
bergetar, are you alright?”
“hmm.. ne gwenchana, Wu hye jun? I’m sorry”
“ah? Sorry?? for what??”
“i think i’m gonna back to seoul this night!
Mianhae~ tolong beritahu teman lainya ne”pinta ku
“WHATT!? Are you sure?? It’s about jennie
right??”
“hmm ne, mianhae~ please tell mr.Adam that i
resigned from campus”pinta ku lagi
“Apa ada satu tiket lagi??”tanya nya
“HAH!? Apa maksudmu?? Kau akan ikut
pergi??”tanya ku tak percaya
“Ne! Sudah 2 minggu kan aku tak ke kampus??”
“iya lalu—“
“bisakah kita langsung kebandara sekarang??
Aku akan menjelaskanya selama di pesawat”putusnya
“tutt..tutt..tutt”
“Kenapa di matikan
sih?? Aku kan belum selesai berbicara?? Lagi pula aku juga tak punya tiket
pesawat dua? Main seenaknya saja yeoja itu”Gerutu ku kesal,
“drrt.. drrtt..drrtt”ponselku kembali
bergetar menunjukkan masuknya pesan singkat dari sesorang ..
~ Wu Hye Jun^^ ~
Kutunggu di international airport London,
tiket?? Aku sudah pesan kau tau tentang ayahku bukan?? Sudah jangan terus
mengatai aku sombong, cepat kutunggu kau di sana JANGAN LAMA~ :P
...
“Oh ya aku lupa
ayahnya adalah namja yang sangat kaya ne?? Ayahnya saja punya 5 buah pesawat
pribadi miliknya bukan?”pikir ku “IYA CEREWET!”
Segera ku siapkan baju dan beberapa
persiapan mantel dingin, mengingat hari mulai mendekati musim salju,tak butuh
waktu lama menaikki taksi hanya 15 menit aku pun sudah sampai di ‘International
Airport London’ ku cari sosok perempuan china yang sedikit tinggi dari ku di
sana
seketika pun
seorang tak dikenal menepuk pundakku secara tiba-tiba“Hei ayo! Pesawat sudah
landing!”segera ku balikkan badanku menghadapanya, laki-laki yang cukup tinggi
dengan rambut pirang “Kau siapa?? Maaf kau salah orang tuan”elakku lembut “ah?
Kau Jessica Han bukan?”tanya memastikan “ne, kau?? Lepaskan tangan
kuuu!!”Gertakku sambil berusaha melepaskan genggamanya erat di lengan ku
“Aigoo!!
Jaga sikap mu nona,kita diperhatikan banyak orang~ akan ku jelaskan setiba di
pesawat”Desisnya di telingaku
“LEPASKAN AKU!! TUAN!! AKU MENCARI TEMAN
KU!!”Teriakku saat kepalanya mendekati telingaku “Wu Hyejun?? Dia adikku!!
Cepat ikut aku nona!”gertaknya sedikit keras, ya kurasa dia sekarang marah..
tatapanya sangat dingin saat mengatakan kalimat barusan, aku yakin semakin aku
meronta dia akan semakin mencengkramku, hanya pasrah adalah salah satu cara
agar dia tak mencengkram tangan ku lagi
Setiba
di pesawat suasana sangat hening hanya beberapa sambutan pramugari dan mesin
terbang diantara para penumpang mebuat ku jadi semakin tak enak dengan namja
yang sedari tadi duduk di sebelahku tanpa menatapku,matanya hanya terpejam
menikmati alunan lagu di Ipod nya “eumm.. tuan??”tanya ku pelan “hmmm?”tanya
nya dingin “eum, nuguya(kau siapa)?”tanya ku dengan polosnya “aku sudah bilang
bukan nona? Nama ku Wu Yi Fan kakak dari Wu Hyejun kau puas??”ucapnya semakin
dingin
“eum..
kau sudah makan tuan??”tanya ku mencari percakapan “belum,kenapa?”jawabnya
dingin lagi “Aigooo!! Babo! Apa aku kasar sekali ya tadi?? Aku kan hanya tidak
tau bahwa dia adalah kakak hyejun,aaah!! Sica babo! Babo!!”Sesalku sambil
memkul kepalaku dengan kedua tangan ku
“Kau gila hah? Menyakiti dirimu
sendiri??”suara itu? Apa namja itu melihat ku? “eum.. tuan kau marah ne?”tanya
ku tanpa mau beranjak memalingkan wajahku menatapnya
“Jika aku bilang
iya, kenapa? Dan jika ku bilang tidak? Juga kenapa??”godanya “kyaaa!! Jangan
berbuat pertanyaan yang sulit untuk di jawab tuann”teriakku “kenapa kau tidak
memanggilku dengan sebutan oppa hah? Kau lebih muda dariku”ujarnya “lalu? Aku
harus memanggil mu dengan embel-embel ‘oppa’ begitu??”tanya ku sambil
mengangkat alisku tak percaya “Ne, tentu saja! Coba bilang sekarang”suruhnya
“Hah!?
Apa?? Memanggil mu dengan sebutan itu??”tanya ku tak percaya lagi “Ne! Cepat
bilang atau ku turunkan kau disini!”ancamnya “Hei! Ini bukan pesawat mu tuan
wu.. lagi pula jika ini pesawat mu apa kau berani menurunkan yeoppo yeoja
seperti ku di langit seperti ini??”tanya ku sambil menunjukkan smirk ku “Heh?
Apa kau tak melihat seisi pesawat ini sejak tadi??”tanya nya ...
Eh,
tunggu sebentar?? Pesawat ini?? Kenapa hanya ada aku dan tuan ini disini hah!??
Apa benar ini pesawat nya?? Aku tau hyejun memiliki latar belakang keluarga
yang kaya otomatis kakaknya juga ,tapi apa anaknya juga di beri fasilitas yang
sangat memadai seperti presiden hah!? Ya tuhan apa aku salah berbicara lagi
dengan namja ini..??
“Sudah
berfikir keras nona Han?”Tanya nya dengan tatapanya yang sangat membuat ku
ingin memukul nya sekuat tenaga ku “Kyaaa!! Sudah turun kan aku disini
tuaaaannn!!”Ujar ku refleks .Hah!? apa-apaan ini? Kenapa aku berbicara seperti
itu?? Bagaimana jika dia memang akan menerjunkan ku bebas di udara malam london
seperti ini tanpa apapun??
Pikiran
ku kembali terfokus dengan kata-kata ku barusan,mencernanya apa benar aku
mengatak itu tadi hah!? “Kau yakin?? Arraseo~ cepat berdiri”suruhnya,yang
langsung membukakan save belt yang
telah mengunci tubuhku di kursi tersebut “AHH!!? KAU AKAN MENERJUNKANKU HAH!?
NE!! OPPA! AKU TIDAK JADI BERKATA SEPERTI ITU ANDWAEEE!!”teriakku sambil
meronta mengalihkan genggaman tanganya “Aissh”dengusnya kecil sambil tetap
menarik tanganku
Pasrah
hanya itulah yang pikirkan saat tangan ku yang lemas ini ditarik oleh namja
bermarga wu ini “Aissh..Sini! Aku lihat hidung mu”pekiknya sambil mengangkat
dagu ku kasar,kurasakan sesuatu yang lembut menyentuh hidung ku secara lembut..
ku buka mata ku saat kurasa keadaan ku aman (?) “Kau tidak kuat dingin??”tanya
nya “Kenapa memangnya?? Ada apa dengan hidungku??”Tanya ku balik..
“Kenapa
tidak bilang jika kau tak kuat dingin?? Hidung mu berdarah.. kau malah
memikirkan terjun dari pesawat apa kau sedang gila nyonya han??”ujar nya sambil
tak beralih dari sentuhan tanganya itu.. ya tuha wajahnya dekat sekali dengan
ku “Kyaaa!! Oppa gwenchanayo.. wajah mu dekat sekalii”Teriakku,dan langsung
berlari kembali menuju tempat duduk ku tadi.. keheningan~ hanya itulah yang ku
ciptakan hingga aku terlelap..
Langit
sudah memancarkan cahayanya pagi ini,menyusup masuk kedalam retina mataku karna
wajahku yang berhadapan langsung dengan jendela pesawat, kurasakan berat dan
rapuh di sekujur pundakku entah apa itu, itu sangat berat, kuarahkan wajah
menatap sesuatu yang menjanggal pundakku “Aigoo.. oppa ireona~ pundakku berat
sekali”keluhku sambil menggoyang-goyang kan kepalanya menggunakan pundakku
“ahh, iya—iya ,kau bangun juga akhirnya~”jawabnya malas..
“Harusnya
aku yang berbicara seperti itu—“belum sempat ku berbicara, suaranya yang berat
itu memotong ucapanku “kita sudah sampai sekitar 2 jam yang lalu Jessica.. saat
aku ingin membangunkan mu, hyejun bilang jangan dibangunkan dulu, dan aku
disuruh menemani mu hingga kau bangunn”Jelasnya”Eung? Jinjjayo? Mianhae aku
selalu merepotkan mu”jawabku tak percaya diri ”Ne, Gwenchana~ kau harus segera
membereskan rumah baru mu”suruhnya yang lagi-lagi menarik tanganku kasar
“Aissh..
pelan-pelan sedikit oppa! Kau menarikku sangat keras..eh jamkkanmanyo~ apa kata
mu tadi?? Rumah baru??”Tanya ku tak percaya “Ne! Rumah mu, oh ya kau belum tau!
Itu pokonya rumah baru mu lah, kau akan tinggal bersama ku di sana,Jangan
membantah ikut aku”
-
Flashback End -
“Ah,
ne Jennifer.. ada apa? Kau bahagia bersama bibi bukan sekarang? Oh ya lebih
tepatnya eomma”Tanya ku sambil merangkulnya hangat “Ah ne eonni, Kau sudah
pulang dari london? Kenapa tidak memberitahu kami?? Aku bisa menjemput mu bukan
di bandara??”jawabnya sambil melepas pelukan hangat ku darinya “eun, saat aku
di london, nomor eomma – bibi – sudah tak aktif lagi,dia juga berhenti
memberitahuku tentang keadaan mu, jadi mian aku tak bisa memberitahu mu adik
kecil”ujar ku gemas
“Hahaha,aku
sudah bukan anak kecil lagi eonni. Ayo kau pulang ke rumah kakak, kau membawa
baju mu tidak?? Lalu?? Kau tinggal di mana? Atau baru pulang dari london
hah?”tanya nya khawatir “aniya, aku tinggal bersama nam—“
eh? Tunggu dulu
hampir saja aku memberitahu bahwa aku sedang tinggal bersama kakak Hyejun yang
notabenya seorang ‘Namja’ selamat aku “Nam?? Nam apa??”Tanya nya lagi “itu.. mm
anu maksud ku aku tinggal di daerah Namdaemun jen, bersama temanku dari london
nanya Wu Hye Jun”jawab ku berbohong, yang minimal dia tidak tau bahwa aku
sedang tinggal bersama namja
“Lalu
kau tak ingin pulang eonni?”tanya nya “hmm.. aku akan sering menengok kalian
setiap hari tak usah takut~ aku masih harus menyelesaikan kuliahku”elakku ya
meskipun aku memang sangat ingin kembali bersama keluarga kecil ku yang sangat
hancur, “Oh ya di mana appa?”Tanya ku,
‘Tes..Tes..Tes’
Seketika ku lihat
Jenniefer menitihkan aair matanya satu persatu,Apa ada masalah? “hmm kenapa kau
menangis jennie? Gwenchanayo?? Appa baik-baik saja kan?? Apa kau dendam karna
perlakuan appa? Dan di mana eomma,eomma juga tak sekeras appa kan?”tanya ku
khawatir,sambil terus menepuk pundaknya meminta jawaban
Tak satupun
jawaban ku temukan dari mulutnya,mulutnya terkunci rapat tanpa suara,hanya
suara isakan dan air mata yang menetes yang ku rasakan “Jennie?”tanya ku sekali
lagi “Appa? Eonni.. diaa.. dia meninggal~ semuanya karna aku, appa tertembak
saat di club malam”jelasnya “Club malam?? Apa yang di lakukan nya di club
malam??”tanya ku yang berusaha memeluknya erat, memindahkan setengah bebanya
untukku
“Aku tak mengingat
apa-apa eon, aku hanya di beritahu oleh eomma kita sekarang bahwa appa
meninggalkan karna menyelamatkan ku di club malam. Aku yang salah eonn..
mianhae aku tak bisa menjaga appa saat kau berada di london”jelasnya beserta
isakanya yang membuat ku semakin bingung dengan permainan dunia ini terhadap
keluarga ku,aku yakin ini hanya khayalan bibi untuk membuat jennifer tenang
dengan kondisinya sekarang
Bukan jennifer
yang salah,bukan siapa-siapa yang salah ini hanya permainan dunia yang belum
bisa keluarga ku selesai, aku yakin
pasti bibi mengetahui semuanya, bukan yang fake aku butuh yang real aku harus segera tanya pada bibi tentang
semuanya aku butuh informasi tentang adikku,aku tak ingin melihat dia semakin
rumit, masa depan dia pasti leboh cerah dari ku aku yakin..
“Bisa kau antarkan
aku kerumah mu? Aku ingin bertemu eomma dan appa kita yang sekarang~ dan kau?
Jangan menangis lagi, ini bukan salah mu”pintakku sambil sesekali menyeka air
matanya nya yang mulai mengering “Kajja eonni, kesini~”seketika tanganya lembut
menggapai tangan ku menariknya hingga tubuh ku sampai di rumah mewah berhiaskan
penjaga yang banyak..
“Aku yakin disini
eonni akan senang”Tuturnya sambil memberikkan senyum terbaiknya
- TBC -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar